Warna-Warni Menghiasi Bangunan Vihara Dwi Kwan Im di Belitung Timur
Sesuai dengan namanya, vihara ini jadi tempat pemujaan untuk Dewi Kwan Im, Sang Dewi Welas Asih. Patung Dewi Kwan Im berukuran raksasa juga ada di halaman depan vihara, tepat di sebelah kiri sebelum naik ke tangga altar pemujaan. Setiap detail yang ada di tangga, tiang, langit-langit, jendela, hingga dinding vihara ini semuanya sangat cantik. Tak heran jika vihara ini juga jadi buruan para pehobi fotografi. Pertama, Shimunyo yang berada di dekat anak tangga. Penganut agama Budha menggunakan tempat ini untuk berdoa pada toapekong atau Dewa Laut. Kedua, Naik lebih ke atas, maka Anda akan menjumpai satu lagi tempat sembahyang bernama Sitiyamuni. Mereka menggunakan tempat itu untuk berdoa pada Budha. Ketiga, Beranjak lebih ke atas, maka Anda akan menjumpai tempat sembahyang yang paling besar di vihara ini yaitu Kon Im. Bangunan itu untuk berdoa pada Dewi Kwan Im. Tempat berdirinya patung tersebut menjadi salah satu spot foto favorit para wisatawan saat mengunjungi vihara Dewi Kwan Im.
Di tempat tertinggi kawasan vihara Dewi Kwan Im terdapat Patung Dewi Kwan Im setinggi 12 meter. Dikutip laman resmi Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, patung itu baru diresmikan pada 2017 lalu oleh Bupati Belitung Timur Yuslih Ihza.
Keberadaan Vihara Dewi Kwan Im tak bisa dipisahkan dari keberadaan orang Tionghoa di Bengkulu. Dikutip Potret Belitung: Negeri Laskar Pelangi yang diterbitkan Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Belitung, ini bermula dari pelayaran armada Mongol untuk menaklukan Jawa pada abad ke-13. Di tengah pelayaran, kapal mereka terdampar di sebuah pulau yang disebut Gou-lan/Kaulan (Belitung). Mereka memperbaiki kapal yang rusak lalu meneruskan perjalanan. Sepulang dari Jawa, mereka singgah lagi dan meninggalkan sekitar 100 tentara yang sakit, yang kemudian bermukim di pulau ini.
Bangunan utama adalah tempat berdoa kepada Dewi Kwan Im, bangunan kedua merupakan tempat berdoa kepada Buddha, dan bangunan terakhir adalah tempat berdoa kepada Toapekong atau Dewa Laut.
Jumlah orang Tionghoa di Belitung meningkat seiring dimulainya penambangan timah tahun 1851. Imigran Tiongkok didatangkan untuk menjadi pekerja tambang. Setelah itu banyak pula yang berprofesi sebagai pedagang. Mereka berbaur dengan masyarakat setempat dan membentuk wajah keberagaman Belitung.
Dewi Kwan Im pernah bersembahyang di atas batu yang ada di Kon Im, salah satu tempat sembayang paling besar dan utama di vihara ini.
Sebelum vihara terbangun, ada patung Budha Bodhisttwa yang muncul pada permukaan laut. Sejak kejadian tersebutlah, vihara ini dibangun.
Menurut ceritera para pemeluk dan kepercayaan agamanya, saat berdoa di Vihara ini selalu terkabul. Untuk memasuki vihara ini, Anda harus menaiki anak tangga sedikitnya berjumlah sekitar 86 buah. Vihara ini memiliki tiga tempat sembahyang.
Peleser Tour Belitung siap mengantar anda untuk berkunjung ke Vihara Dwi Kwan Im yang sudah termasuk di dalam Irinerary Paket Tour Belitung 4D3N, 3D2N Laskar Pelangi.
